Etika akademik, anti-plagiarisme
BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA:
ETIKA AKADEMIK & ANTI-PLAGIARISME
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
-
Menjelaskan pengertian etika akademik dan plagiarisme.
-
Mengidentifikasi bentuk-bentuk pelanggaran etika akademik.
-
Membedakan karya orisinal dan plagiasi.
-
Menerapkan prinsip anti-plagiarisme dalam penulisan karya ilmiah.
II. MATERI POKOK
A. Pengertian Etika Akademik
Etika akademik adalah seperangkat norma, nilai, dan prinsip moral yang mengatur perilaku dalam kegiatan akademik, termasuk dalam menulis, meneliti, berdiskusi, dan menyampaikan informasi. Etika ini mencakup kejujuran, tanggung jawab, objektivitas, dan penghargaan terhadap karya orang lain.
B. Pengertian Plagiarisme
Plagiarisme adalah tindakan menjiplak atau mengambil sebagian maupun seluruh karya orang lain tanpa memberikan pengakuan yang layak, sehingga dianggap sebagai karya sendiri. Plagiarisme merupakan pelanggaran serius dalam dunia akademik.
Bentuk-bentuk Plagiarisme:
-
Plagiarisme langsung: Menyalin teks secara utuh tanpa menyebutkan sumber.
-
Plagiarisme mozaik (patchwriting): Menggabungkan beberapa sumber tanpa parafrase yang tepat.
-
Plagiarisme sendiri (self-plagiarism): Menggunakan kembali karya sendiri yang telah dipublikasikan tanpa izin atau tanpa menyebutkan bahwa itu pernah digunakan.
-
Tidak menyebut sumber ide atau data: Menggunakan gagasan, data, atau argumen orang lain tanpa mencantumkan sumber.
C. Dampak Plagiarisme
-
Merusak reputasi akademik.
-
Menghambat perkembangan berpikir kritis.
-
Menurunkan kualitas karya ilmiah.
-
Dapat menimbulkan sanksi akademik (peringatan, pembatalan karya, pemecatan, dll).
D. Strategi Mencegah Plagiarisme
-
Mencantumkan sumber dengan benar (sitasi dan daftar pustaka). Gunakan gaya penulisan kutipan seperti APA, MLA, atau Chicago. <<Klik/ Buka
-
Parafrase dan merangkum dengan benar. Mengungkapkan kembali gagasan orang lain dengan bahasa sendiri.
-
Menggunakan perangkat lunak anti-plagiarisme. Contoh: Turnitin, Plagscan, Grammarly, dll.
-
Belajar menulis secara orisinal. Kembangkan argumen dan pendapat sendiri berdasarkan hasil analisis.
-
Diskusi dengan guru/dosen saat kesulitan. Klarifikasi apa yang harus dikutip dan bagaimana cara menulis kutipan dengan etis.
III. CONTOH KASUS
Kasus 1: Seorang siswa menyalin artikel dari internet dan mencantumkan sebagai bagian dari makalahnya tanpa kutipan atau daftar pustaka.
Analisis:
Ini termasuk plagiarisme langsung.
Solusi: Siswa seharusnya mencantumkan kutipan langsung dan menuliskan sumbernya secara lengkap di daftar pustaka.
IV. LATIHAN SOAL + JAWABAN:
Hendaknya Anda membuat soal dan jawaban (15 Pilihan Ganda dan 3 Uraian) relevan tentang materi adalah "Etika akademik, anti-plagiarisme" !
Contoh:
A. Pilihan Ganda
-
Yang termasuk tindakan plagiarisme adalah …A. Menyusun tulisan berdasarkan hasil pengamatan sendiriB. Mengutip teori dari buku dan mencantumkan sumbernyaC. Menyalin tulisan orang lain tanpa mencantumkan sumberD. Berdiskusi dengan teman tentang topik penulisan
Kunci: C
B. Uraian
-
Jelaskan perbedaan antara parafrase dan plagiarisme!
-
Mengapa etika akademik penting dalam penulisan ilmiah?
✅ 1. Perbedaan antara Parafrase dan Plagiarisme
Parafrase adalah proses mengungkapkan kembali ide atau informasi dari sumber lain dengan kata-kata sendiri, tanpa mengubah makna aslinya, dan disertai dengan pencantuman sumber. Tujuannya adalah menunjukkan pemahaman terhadap materi dan menyampaikannya dengan gaya bahasa penulis sendiri.
Plagiarisme, sebaliknya, adalah mengambil karya, ide, atau tulisan orang lain dan menggunakannya tanpa menyebutkan sumber, seolah-olah itu adalah milik sendiri. Ini adalah bentuk pelanggaran etika akademik.
🔍 Contoh Perbandingan:
-
Parafrase (benar):
Menurut Santoso (2020), perubahan sosial dapat terjadi karena pengaruh teknologi yang berkembang pesat dalam masyarakat. -
Plagiarisme (salah):
Perubahan sosial dapat terjadi karena pengaruh teknologi yang berkembang pesat dalam masyarakat. (Tanpa menyebutkan sumber, meskipun kalimat hampir sama)
✅ 2. Mengapa Etika Akademik Penting dalam Penulisan Ilmiah?
Etika akademik penting dalam penulisan ilmiah karena:
-
🔒 Menjaga Kejujuran Intelektual:
Penulisan ilmiah menuntut orisinalitas dan kejujuran dalam menyampaikan data, argumen, dan kesimpulan. Tanpa etika, kepercayaan terhadap hasil ilmiah bisa hilang. -
🧠 Menghargai Hak Cipta dan Kontribusi Orang Lain:
Dengan menerapkan etika, penulis menunjukkan penghargaan terhadap ide dan karya ilmuwan atau peneliti lain melalui kutipan yang benar. -
🏫 Menjaga Reputasi Akademik dan Institusi:
Pelanggaran etika seperti plagiarisme dapat merusak nama baik individu dan lembaga pendidikan. -
📈 Mendukung Perkembangan Ilmu Pengetahuan:
Etika memastikan bahwa ilmu berkembang dari riset yang valid dan terpercaya, bukan dari hasil manipulasi atau penjiplakan.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika akademik dan anti-plagiarisme adalah fondasi dari integritas dalam dunia pendidikan. Menulis secara orisinal, menghargai karya orang lain, dan mencantumkan sumber dengan benar adalah bentuk tanggung jawab moral dan intelektual setiap penulis akademik.
B. Tindak Lanjut
Peserta didik diminta menyusun sebuah teks eksposisi atau laporan hasil penelitian sederhana dengan mencantumkan sumber pustaka minimal 3 referensi dan bebas dari plagiarisme.
VI. REFERENSI
-
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2020). Panduan Penulisan Karya Ilmiah Siswa.
-
UU No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
-
Turnitin. (2023). Understanding Plagiarism and How to Avoid It.
-
Nurhadi, D. (2022). Menulis Akademik untuk Mahasiswa. Jakarta: Prenadamedia Group.


Komentar
Posting Komentar