Teknik editing dan revisi tulisan
BAHAN AJAR MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
Topik: Teknik Editing dan Revisi Tulisan
I. Pendahuluan
Kemampuan menulis merupakan salah satu keterampilan penting dalam dunia akademik. Mahasiswa dituntut untuk mampu menulis secara sistematis, logis, dan sesuai kaidah kebahasaan yang berlaku. Namun, proses menulis tidak berhenti pada pembuatan draf pertama saja. Tulisan yang baik memerlukan proses penyempurnaan melalui revisi dan editing. Dua langkah ini merupakan bagian penting dalam penyusunan karya tulis ilmiah maupun nonilmiah, yang bertujuan untuk memastikan bahwa gagasan disampaikan dengan jelas, tepat, dan efektif.
Revisi dan editing sering dianggap sama, padahal keduanya memiliki fokus yang berbeda. Revisi lebih menitikberatkan pada isi dan struktur tulisan, sedangkan editing lebih berfokus pada aspek kebahasaan dan teknis penulisan. Mahasiswa perlu memahami perbedaan dan penerapan kedua teknik ini agar dapat menghasilkan tulisan yang berkualitas tinggi dan sesuai standar akademik.
II. Pengertian Revisi dan Editing
-
RevisiRevisi adalah proses mengubah, menambah, menghapus, atau memperbaiki bagian-bagian tulisan dengan tujuan meningkatkan kualitas isi dan struktur tulisan. Revisi dilakukan untuk memastikan bahwa gagasan utama tersampaikan secara runtut, logis, dan mendalam.
-
EditingEditing adalah proses penyuntingan bahasa yang mencakup perbaikan tata bahasa, ejaan, tanda baca, diksi, serta format penulisan agar tulisan menjadi jelas, efektif, dan sesuai dengan kaidah bahasa yang benar.
Dengan demikian, revisi menyentuh substansi tulisan, sementara editing menyentuh kebahasaan dan teknis penulisan.
III. Tujuan Revisi dan Editing
A. Tujuan Revisi:
- Menyempurnakan isi dan struktur logika tulisan.
- Menambah atau mengurangi bagian tulisan agar lebih fokus.
- Memastikan hubungan antarparagraf berjalan koheren dan konsisten.
- Menguatkan argumen atau penjelasan dengan data dan contoh yang relevan.
B. Tujuan Editing:
- Memperbaiki kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca.
- Menjadikan kalimat lebih efektif dan tidak berbelit-belit.
- Menggunakan kata yang tepat (diksi) sesuai konteks.
- Menyesuaikan tulisan dengan pedoman penulisan, seperti PUEBI atau gaya selingkung.
IV. Teknik Revisi Tulisan
Revisi dilakukan setelah draf awal selesai. Adapun teknik revisi yang dapat diterapkan antara lain:
-
Menganalisis Struktur Tulisan. Pastikan ada bagian pembuka, isi, dan penutup yang jelas. Tinjau apakah alur gagasan berjalan logis dari awal hingga akhir.
-
Mengidentifikasi Gagasan Utama. Apakah setiap paragraf memiliki satu gagasan utama? Apakah paragraf-paragraf tersebut mendukung topik utama?
-
Menilai Kesesuaian Isi dengan Tujuan Tulisan. Apakah isi tulisan relevan dengan topik yang dibahas? Apakah ada bagian yang menyimpang dari tujuan utama?
-
Menambah atau Menghapus Informasi. Tambahkan data, kutipan, atau contoh jika diperlukan. Hapus bagian yang tidak relevan atau bersifat repetitif.
-
Mengecek Koherensi antarparagraf. Gunakan kalimat transisi atau kata hubung untuk menjaga kesinambungan antargagasan.
V. Teknik Editing Tulisan
Editing lebih difokuskan pada tahap akhir sebelum tulisan dipublikasikan. Berikut adalah teknik editing yang umum diterapkan:
-
Mengecek Tata Bahasa dan Struktur Kalimat. Perbaiki penggunaan kata kerja, kata sambung, dan kalimat majemuk. Hindari struktur kalimat yang tidak lengkap (fragmen) atau terlalu panjang.
-
Memeriksa Ejaan dan Tanda Baca. Gunakan PUEBI sebagai acuan. Pastikan penggunaan tanda baca seperti koma, titik, titik dua, dan tanda kutip sesuai fungsinya.
-
Memperbaiki Diksi (Pilihan Kata). Pilih kata yang baku dan tepat sasaran. Hindari penggunaan kata tidak baku atau kata yang bersifat lisan seperti “nggak”, “kayaknya”, dan “cuma”.
-
Menyusun Kalimat Efektif. Gunakan kalimat pendek dan langsung pada inti gagasan. Hindari pengulangan kata atau informasi yang tidak perlu.
-
Memastikan Konsistensi Format. Gunakan format penulisan yang seragam, baik dalam penomoran, jenis huruf, ukuran huruf, dan penulisan kutipan atau daftar pustaka.
VI. Contoh Proses Revisi dan Editing
Contoh Kalimat Awal:
Saya pikir, tulisan ini kayaknya belum terlalu pas, soalnya datanya belum lengkap dan susah dipahami sama pembaca umum.
Setelah Revisi dan Editing:
Tulisan ini belum disusun secara tepat karena data yang disajikan kurang lengkap dan sulit dipahami oleh pembaca umum.
Penjelasan:
-
Revisi: Mengubah struktur kalimat agar lebih fokus dan objektif.
Editing: Mengganti kata tidak baku (“saya pikir”, “kayaknya”, “soalnya”, “sama”) dengan padanan yang sesuai PUEBI.
VII. Kesalahan Umum dalam Revisi dan Editing
Beberapa kesalahan yang sering terjadi antara lain:
-
Langsung Mengedit Tanpa Revisi. Mengoreksi bahasa sebelum mengevaluasi isi dapat mengakibatkan pemborosan waktu jika ternyata paragraf tersebut harus dihapus atau ditulis ulang.
-
Mengabaikan Kaidah Kebahasaan. Mahasiswa sering kali hanya fokus pada isi tanpa memperhatikan kesalahan tata bahasa atau ejaan.
-
Kurang Teliti saat Editing. Kesalahan kecil seperti salah ketik, ejaan, atau spasi ganda sering luput dari perhatian.
-
Terlalu Cepat Menyelesaikan Tulisan. Revisi dan editing membutuhkan waktu. Membaca ulang secara perlahan akan membantu menemukan kesalahan yang tersembunyi.
VIII. Langkah-Langkah Praktis Revisi dan Editing
-
Biarkan Tulisan “Beristirahat”. Setelah menulis draf pertama, beri jeda waktu sebelum mulai merevisi agar dapat melihat tulisan dengan perspektif baru.
-
Baca Ulang Secara Menyeluruh. Bacalah tulisan dengan suara keras untuk mengetahui bagian yang janggal atau tidak mengalir.
-
Gunakan Daftar Periksa (Checklist). Apakah gagasan utama jelas? Apakah setiap paragraf memiliki satu pokok pikiran?Apakah tata bahasa dan ejaan sudah benar? Apakah tulisan sudah sesuai dengan format akademik?
-
Mintalah Umpan Balik. Ajak teman atau dosen membaca tulisan Anda untuk mendapatkan masukan objektif.
-
Gunakan Alat Bantu. Manfaatkan KBBI daring, PUEBI, dan perangkat lunak pengecek ejaan atau tata bahasa.
IX. Penutup
Revisi dan editing merupakan tahapan penting dalam proses penulisan akademik yang tidak boleh diabaikan. Melalui revisi, penulis menyempurnakan struktur dan isi tulisan, sedangkan melalui editing, penulis memperbaiki aspek kebahasaan agar tulisan menjadi efektif, jelas, dan sesuai standar. Mahasiswa yang terampil dalam melakukan revisi dan editing akan mampu menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas, serta berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui komunikasi tulisan yang baik dan benar.
Pemahaman terhadap teknik ini tidak hanya bermanfaat dalam konteks akademik, tetapi juga dalam dunia profesional, di mana kemampuan menyampaikan gagasan secara tertulis menjadi kompetensi penting di berbagai bidang.

Komentar
Posting Komentar