ANEKA MACAM ZAKAT AMIL DAN PENERIMANYA

 

ANEKA MACAM  ZAKAT AMIL DAN PENERIMANYA

Dosen: Megi Vornika, M.Pd


Dari segi bahasa, kata zakat merupakan masdar (kata dasar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, baik, dan bertambah. Dengan demikian, apabila sesuatu itu dikatakan zaka, berarti tumbuh dan berkembang. Jika seseorang disebut zaka, maka berarti orang itu baik. Bila seseorang diberi sifat zaka dalam arti baik, maka berarti orang itu lebih banyak mempunyai sifat yang baik. Sedangkan seorang itu zaki, berarti orang yang memiliki lebih banyak sifat-sifat orang baik.

          Sesungguhnya zakat sudah ada dalam agama wahyu yang dibawa oleh para rosul terdahulu. Namun ibadah yang berkenaan  dengan harta kekayaan untuk kepentingan sosial ini diwajibkan pada tahun kedua hijriyah. Zakat yang diperintahkan di sini ada dua macam:

1.   Zakat fitrah (badan), yaitu zakat yang diwajibkan setiap akhir puasa Romadhon bagi setiap muslim dari bayi yang baru dilahirkan sampai orang dewasa, baik lelaki maupun wanita, baik orang yang merdeka  maupun hamba sahaya.

2.   Zakat harta (mal), yaitu bagian dari harta kekayaan seseorang atau perusahaan yang harus diberikan kepada orang-orang tertentu, sesudah mencapai nishob, dan setelah dimiliki selama satu tahun.

Apabila diuraikan lebih rinci, maka ada beberapa macam zakat, yaitu:

a.   Zakat fitrah;

b.   Zakat an’am (binatang ternak)

c.   Zakat buah-buahan (kurma dan anggur)

d.   Zakat emas dan perak

e.   Zakat harta perniagaan

f.     Zakat ma’din (hasil tambang)

g.   Zakat madu

h.   Zakat rikaz (harta terpendam)    

i.     Zakat zuru’ (bahan makanan yang mengenyangkan)

 

Resume

AMIL ZAKAT

Amil zakat ialah panitia atau orang-orang yang melakukan segala kegiatan berkaitan dengan zakat. Mereka bertugas mengumpulkan, menjaga, mencatat, menghitung, dan membagikan harta zakat yang berhasil mereka himpun kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Syarat bagi amil zakat ini, antara lain:

1.   Mukallaf, yakni orang dewasa yang sehat akal pikirannya;

2.   Lelaki, demikian keharusan yang ditetapkan sebagian ulama. Keharusan ini  mungkin mengingat tugas amil zakat yang tidak ringan;

3.   Jujur (dapat dipercaya)

4.   Dapat memahami hukum-hukum zakat; dan

5.   Sanggup memikul tugas sebagai amil

Memang setiap anggota amil (panitia) zakat, pasti memperoleh jatah sekedar pengganti tenaga, pikiran, dan waktu yang dikorbankannya untuk kepentingan umat. Namun alangkah baiknya jika orang yang bersedia menjadi amil zakat itu benar-benar berniat mengurusi zakat semata-mata karena mencari ridho Allah SWT, dan imbalan yang diterimanya dianggapnya sebagai hadiah dari jerih payahnya.

Beberapa hadits yang menyoroti secara khusus tentang prilaku amil zakat:

1.   Seseorang amil mengurusi zakat dengan benar karena Allah, maka ia sama dengan orang yang berperang di jalan Allah sampai ia pulang ke keluarganya (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi)

2.   Amil zakat dianjurkan menerima hak (bagian)nya, setelah itu boleh menghadiyahkannya kepada orang lain. (HR. Ahmad, Bukhori, dan Muslim). Namun yang terjadi di perumahan-perumahan elit, entah karena gengsi atau alasan lain, banyak amil zakat yang menolak haknya.

3.   Tidak akan masuk surga amil zakat yang mengambil sepuluh persen (HR. Abu Dawud)

4.   Orang yang meminta menjadi amil untuk suatu pekerjaan, telah ditetapkan untuknya memperoleh sejumlah tertentu. Maka jika ia mengambil  lebih  dari jumlah tersebut, berarti korupsi”. (HR. Abu Dawud)

5.   Barangsiapa menjadi amil, lalu diberikan kepadanya bagiannya, maka apa yang ia ambil sesudah itu adalah merupakan pengkhianatan” (HR. Abu Dawud)

 

DELAPAN GOLONGAN YANG BERHAK TERIMA ZAKAT:

1.   FAKIR (al-faqr, JAMAKNYA: al-fuqoro’)

2.   MISKIN (al-miskin, JAMAKNYA: al-masaakiin)

3.   AMIL (PENGURUS) ZAKAT

4.   MUALAF

5.   BUDAK

6.   Al-Ghooriim

7.   Sabilillah

8.   Ibnu Sabil  

PENDALAMAN MATERI

DISKUSIKAN DENGAN KELOMPOK ANDA, BUATLAH DAFTAR TABEL NISAB DAN KADAR ZAKAT DARI BERBAGAI MACAM ZAKAT TERSEBUT !

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA INDONESIA

EYD dan Teknis Ejaan

Silabus Bahasa Indonesia