STUDI KASUS DAN APLIKASI PRAKTIS

 
STUDI KASUS DAN APLIKASI PRAKTIS
megivornika2@gmail.com

Berikut adalah contoh studi kasus dan aplikasi praktis yang relevan: konflik, manajemen, administrasi, masalah sosial, pendidikan, dan agama dalam perubahan sosial.

 

STUDI KASUS 1: Konflik Sosial dan Penanganannya

Kasus: Konflik Antar Komunitas di Daerah Perbatasan

Latar Belakang:
Dua kelompok etnis di daerah perbatasan mengalami konflik akibat perebutan sumber daya alam (lahan dan air).

Analisis Teori Konflik (Karl Marx):

  • Ketimpangan akses lahan dan pengelolaan sumber daya oleh kelompok dominan.
  • Pemerintah daerah kurang adil dalam distribusi hak lahan.
  • Kelompok minoritas merasa dimarginalkan.

Penanganan Pasca-Konflik:

  1. Mediasi oleh tokoh adat dan agama.
  2. Penyusunan ulang kebijakan distribusi lahan.
  3. Program pemberdayaan ekonomi lintas etnis.
  4. Pendidikan toleransi berbasis lokal.

 

STUDI KASUS 2: Politik Organisasi dan Pengambilan Keputusan

Kasus: Konflik Kepentingan di Lingkungan Instansi Pemerintah

Latar Belakang:
Seorang kepala bidang merasa dimarginalkan karena keputusan anggaran dipengaruhi oleh kelompok tertentu dalam organisasi.

Analisis:

  • Terdapat kekuasaan informal (politik organisasi) yang memengaruhi keputusan.
  • Terjadi perebutan akses terhadap sumber daya (dana proyek).

Solusi:

  • Transparansi dalam pengambilan keputusan (rapat terbuka).
  • Penerapan sistem merit (berbasis kinerja).
  • Pelatihan etika dan integritas organisasi.

 

STUDI KASUS 3: Pendidikan, Keagamaan dan Perubahan Sosial

Kasus: Program Sekolah Inklusif Berbasis Nilai Keagamaan

Latar Belakang:
Sebuah sekolah swasta berbasis agama membuka program inklusif untuk anak-anak dari berbagai latar belakang agama dan ekonomi.

Dampak Positif:

  • Meningkatkan toleransi antar siswa.
  • Mengurangi prasangka sosial dan diskriminasi.
  • Mendorong perubahan sosial positif di lingkungan sekitar sekolah.

Aplikasi Praktis:

  • Kurikulum pendidikan karakter dan toleransi.
  • Kegiatan sosial lintas agama seperti bakti sosial, diskusi, dan forum bersama.

 

APLIKASI PRAKTIS UMUM (Dari Konsep ke Tindakan)

Konsep

Aplikasi Praktis

Konflik Sosial

Forum dialog antar kelompok, mediasi berbasis tokoh masyarakat/agama

Politik Organisasi

SOP transparan, rotasi jabatan, pelatihan etika

Fungsi Administrasi

Perencanaan program kerja tahunan, monitoring dan evaluasi rutin

Pendidikan Keagamaan

Pengembangan kurikulum moderat dan toleran di sekolah dan pesantren

Perubahan Sosial

Program penguatan komunitas berbasis agama dan pendidikan


Petunjuk:

1. Kerjakan studi kasus Manajemen Konflik dengan baik !

2. Apakah Anda ingin bantu kemas semua studi kasus yang relevan dengan Jurusan Anda?, masing-masing Mahasiswa diharapkan berbeda-beda tentang contoh studi kasus manajemen konflik !

3. Lembar laporan mengerjakan studi kasus   dalam makalah format (PDF/ DOC) dan kirim di email: megivornika2@gmail.com

4. Tugas terstruktur adalah Video simulasi Manajemen Konflik dalam dunia pendidikan khususnya. Dalam video simulasi manajemen konflik, biasanya terdapat beberapa pihak yang berperan untuk merepresentasikan dinamika konflik dan cara penanganannya. Berikut adalah pihak-pihak yang umum terlibat:

1. Pihak yang Berkonflik

  • Individu atau kelompok A: Merupakan salah satu pihak yang memiliki kepentingan, pendapat, atau kebutuhan tertentu yang bertentangan dengan pihak lain.

  • Individu atau kelompok B: Lawan konflik dari pihak A, yang juga memiliki kepentingan atau pandangan berbeda.

2. Mediator / Fasilitator

  • Orang atau pihak netral yang membantu kedua belah pihak menemukan solusi. Dalam simulasi, peran ini penting untuk menunjukkan teknik mediasi, seperti mendengarkan aktif, menyusun kompromi, dan menjaga komunikasi tetap konstruktif.

3. Manajemen / Atasan (jika dalam konteks organisasi/perusahaan)

  • Pihak ini dapat berperan sebagai pengambil keputusan akhir atau sebagai pendukung dalam proses penyelesaian konflik, terutama jika konflik berdampak pada kinerja tim.

4. Observer atau Penonton (dalam simulasi pelatihan)

  • Dalam konteks pelatihan, mereka menilai bagaimana konflik diselesaikan, serta memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil mediasi.

5. HRD / Konsultan / Psikolog Organisasi (jika relevan)

  • Dalam video simulasi formal, kadang ditampilkan profesional yang memberikan analisis atau strategi penyelesaian konflik secara teoritis atau teknis.

Contoh Konteks Simulasi:

  • Konflik antar karyawan di kantor.

  • Konflik antara manajer dan bawahan.

  • Konflik antar tim dalam proyek.

  • Konflik dalam kelompok kerja siswa atau mahasiswa.

Apakah kamu sedang menyusun skenario video simulasi atau menganalisis yang sudah ada? jika sudah selesai tugas videonya. boleh kirim linknya di komentar di bawah ini ! 



 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA INDONESIA

EYD dan Teknis Ejaan

Silabus Bahasa Indonesia