STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK DAN PENGENDALIAN ATAU KONTROL SOSIAL
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK DAN PENGENDALIAN ATAU KONTROL SOSIAL
megivornika@gmail.com
Tujuan Pembelajaran adalah Mahasiswa mampu memahami :
1. Strategi Penyelesaian Konflik
2. Pengendalian atau Kontrol Sosial
STRATEGI PENYELESAIAN KONFLIK
Strategi penyelesaian konflik bertujuan untuk mengatasi perbedaan yang menimbulkan ketegangan antarindividu atau kelompok, baik secara damai maupun dengan intervensi tertentu.
1. Strategi Kolaboratif (Win-Win)
2. Strategi Kompromi
3. Strategi Akomodatif
Teknik: Tekanan, otoritas, kekuasaan.
Cocok untuk: Konflik yang menyangkut prinsip atau aturan tetap, tapi bisa menimbulkan resistensi.
5. Strategi Menghindar (Avoiding)
Cocok untuk: Situasi emosional tinggi atau konflik yang belum matang untuk dibahas.
KONTROL SOSIAL / PENGENDALIAN KONFLIK SOSIAL
Dilakukan oleh: Institusi resmi (pemerintah, polisi, pengadilan, sekolah).
Win-Win Approach (Pendekatan Menang-Menang)
Fokus pada kepentingan bersama.
Hindari posisi kaku ("saya harus menang").
Contoh: “Apa solusi terbaik yang menguntungkan kita berdua?”
BATNA (Best Alternative to a Negotiated Agreement)
Pahami alternatif terbaik jika negosiasi gagal.
Memberi kekuatan tawar yang realistis.
Reframing (Pengubahan Sudut Pandang)
Mengubah narasi dari konflik menjadi kesempatan untuk kerja sama.
Misalnya: dari “Dia tidak menghargai saya” menjadi “Mungkin ada miskomunikasi yang bisa kita luruskan.”
Active Listening
Mendengar secara empatik dan tanpa menginterupsi.
Ulangi atau parafrase poin penting lawan bicara.
Managing Emotions
Jaga emosi agar diskusi tetap produktif.
Teknik seperti napas dalam atau jeda sejenak bisa membantu.
Opening Statement
Mediator menjelaskan peran dan aturan dasar (confidentiality, netralitas, giliran bicara).
Identifikasi Kepentingan
Fokus pada kepentingan (interests), bukan posisi.
Contoh: Menggali alasan di balik tuntutan.
Joint Session dan Caucus
Sesi bersama untuk klarifikasi, lalu sesi terpisah (caucus) untuk membahas secara pribadi.
Option Generation
Bantu pihak-pihak menciptakan berbagai alternatif solusi.
Reality Testing
Tanyakan: “Apa yang akan terjadi jika kesepakatan ini tidak tercapai?”
Membuat Aturan Main (Ground Rules)
Misalnya: Tidak memotong, berbicara sopan, waktu bicara dibatasi.
Pemetaan Konflik (Conflict Mapping)
Mengidentifikasi aktor, isu, relasi, dan dinamika kekuasaan.
Dialog Terstruktur
Gunakan teknik seperti “round-robin” atau diskusi kelompok kecil untuk membangun partisipasi setara.
Visualisasi & Alat Bantu
Peta pikiran, papan tulis, atau sticky notes untuk menyusun ide dan masalah.
Pemecahan Masalah Kolaboratif
Dorong pencarian solusi bersama, bukan paksaan.
-
Apa yang ingin disampaikan?
-
Contoh: Mensimulasikan mediasi konflik antara dua rekan kerja.
-
Tema: Misalnya “Negosiasi Konflik di Tempat Kerja”
-
Buat alur cerita singkat:
-
Latar tempat
-
Siapa saja tokohnya
-
Masalah yang muncul
-
Proses penyelesaian konflik
-
Hasil/solusi akhir
-
-
Tuliskan skrip narasi dan dialog secara runtut.
-
Sertakan ekspresi, gestur, dan nada bicara jika perlu.
-
Contoh pendek:
Rina: “Saya merasa pendapat saya sering diabaikan dalam tim.”
Mediator: “Terima kasih Rina, kita akan beri kesempatan semua pihak untuk menyampaikan perasaannya.” -
Gambar atau catatan kasar adegan demi adegan.
-
Tentukan sudut kamera, transisi, efek visual (jika ada).
-
Pemeran: Bisa teman-teman, guru, atau kamu sendiri.
-
Properti: Pakaian, meja, name tag, kertas dokumen, dll.
-
Lokasi: Kantor (bisa disimulasikan), ruang rapat, dsb.
-
Uji coba adegan agar semua tahu perannya.
-
Koreksi bagian yang tidak natural atau terlalu panjang.
-
Gunakan kamera HP atau DSLR.
-
Pastikan pencahayaan cukup dan suara jelas.
-
Rekam dalam beberapa kali take jika perlu.
-
HP: CapCut, Kinemaster, InShot
-
Laptop: Filmora, Adobe Premiere, iMovie (Mac)
-
Tambahkan:
-
Judul dan nama kelompok
-
Subtitle (opsional)
-
Musik latar (yang tidak mengganggu dialog)
-
Efek transisi antar adegan
-
-
Tonton hasilnya bareng kelompok.
-
Perbaiki jika ada bagian yang blur, tidak jelas, atau salah penyebutan.
-
Upload ke YouTube (unlisted), Google Drive, atau langsung diputar saat presentasi.
-
Siapkan narasi singkat untuk menjelaskan isi video di awal.
Bentuk: Sosialisasi, pendidikan nilai, pembinaan moral.
Contoh: Pendidikan karakter di sekolah.
Bentuk: Hukuman, isolasi sosial, peringatan keras.
Contoh: Sanksi pidana bagi pelaku kekerasan.
Teknik Negosiasi dalam Konflik
Negosiasi adalah proses komunikasi dua arah antara pihak-pihak yang memiliki kepentingan berbeda dengan tujuan mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Dalam konteks konflik, negosiasi bisa digunakan untuk meredakan ketegangan dan menemukan solusi.
Teknik-Tekniknya:
2. Teknik Mediasi Konflik
Mediasi melibatkan pihak ketiga netral (mediator) yang membantu pihak-pihak dalam konflik untuk mencapai kesepakatan.
Teknik-Tekniknya:
3. Teknik Fasilitasi Konflik
Fasilitasi konflik biasanya digunakan dalam konteks kelompok atau organisasi, di mana fasilitator membantu proses dialog dan pengambilan keputusan.
Teknik-Tekniknya:
🎬LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT VIDEO SIMULASI:
1. Tentukan Tujuan Simulasi
2. Tentukan Tema & Skenario
3. Tulis Naskah (Script) & Dialog
4. Susun Storyboard
5. Siapkan Properti & Pemeran
6. Latihan / Rehearsal
7. Rekam Video
8. Edit Video
Gunakan software seperti:
Komentar
Posting Komentar